Saturday, July 25, 2009

Allah Tritunggal Mahakudus

(Disusun oleh Joseph Handoko)


PENDAHULUAN .

Kitab Suci atau Injil ditulis untuk mewartakan Keselamatan dan Kabar Gembira untuk seluruh umat manusia, jadi seyogianya harus bisa dimengerti dan dipahami oleh para pembacanya. Tentunya tidak semuanya dapat dimengerti secara langsung, tetapi banyak tulisan bapak-bapak gereja yang dapat membantu kita. Tulisan-tulisan para bapak gereja ini sangat beharga sebab sudah teruji sepanjang sejarah gereja, yang diteruskan secara berkesinambungan sampai generasi masa kini.

Ayat-ayat berikut ini adalah bukti bahwa Allah tidak menyembunyikan Warta KeselamatanNya.

Mar 4:22 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak dinyatakan, dan tidak ada sesuatu
yang rahasia yang tidak akan terungkap.

Ul 29:29 Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Allah, TUHAN kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan
ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan
segala perkataan hukum Taurat ini.


KONTROVERSI ALLAH TRITUNGGAL MAHAKUDUS.

Mengapa issue Allah Tritunggal Mahakudus (ATM) sangat penting di Indonesia ? ATM sering di salah pahami dan kerapkali menimbulkan rasa kebencian dan permusuhan terutama dari orang Muslim yang kebetulan merupakan penduduk mayoritas Indonesia. Persoalan ATM hampir tidak pernah timbul di negara yang moyoritas penduduknya Kristen. Paling paling hanya terjadi perbedaan konsep antara kekristenan yang satu dengan lainnya

Saudara kita yang Muslim tidak bisa mengerti dan tidak bisa menerima bagaimana Bapa, Putera dan Roh Kudus merupakan Allah yang Tauhid atau Esa. Hal ini tidak masuk akal dan dianggap sebagai pelecehan terhadap Allah dan agama mereka, dianggap musyrik atau pendurhakaan terhadap Allah.Dan siapa yang mempersamakan Allah dengan sesuatu yang lain dosanya tak terampuni dan akan masuk ke neraka yang paling dahsyat.

Apa lagi mempersamakan Yesus dengan Allah seperti yang dilakukan oleh saudara saudara beberapa denominasi Protestan betul betul merupakan hujatan.
Menyebut Yesus sebagai Putera Allah menambah kemarahan mereka, sebab menurut ajaran Islam Lam yalid wa lam yulad atau Allah itu tidak beranak dan tidak diperanakan. Yesus juga putera Maria jadi bearti Allah menikah dengan Maria dan memperanakkan Yesus. Hal ini tentunya tidak benar sebab Allah adalah roh dan Maria adalah manusia, juga Allah adalah Pencipta dan Maria adalah ciptaan.
Syahadat kaum Muslim adalah : La ilaha illa’l-lah, tidak ada illah atau Tuhan selain Allah. Jadi untuk penganut Islam ke Esa-an atau ke-Tauhid-an Allah adalah mutlak. Sebutan Tuhan Yesus adalah musyrik.

Sebaliknya menurut ajaran Kristen ATM adalah Kebenaran yang mendasar bagi keselamatan penganutnya. Tanpa ATM keselamatan pengikut Kristus tak mungkin terjadi.
Kalau begitu siapakah Tuhan Yesus Kristus itu ? Apakah Dia sama dengan Allah ? Mari kita periksa dari ayat ayat Kitab Suci dan mencari siapakah Tuhan Yesus ini.


APAKAH YESUS SAMA DENGAN ALLAH ?

Yoh 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah
yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
(Jadi Allah adalah satu-satunya dan Yesus adalah utusanNya)

Yoh 14:28 …….karena Aku pergi kepada BapaKu, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.

Yoh 20:17 Kata Yesus kepadanya :”Janganlah engkau memegang Aku,sebab Aku belum pergi kepada
Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudaraKu dan katakanlah kepada mereka, bahwa
sekarang Aku akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu, kepada AllahKu dan Allahmu”

Gal 4: 4 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus AnakNya, yang lahir dari seorang
perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.

Mar 15:34 Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring :”Eloi, Eloi, lama sabakhtani ?”,
yang bearti : AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku ?

Disini kita melihat bahwa benar Allah dan Yesus itu beda. Allah atau Sang Bapa ini lebih besar dari Yesus dan Yesus diutus oleh Sang Bapa, Yesus juga berdoa kepada Sang Bapa.
Data Alkitab tidak pernah mengatakan Allah sama dengan Yesus, Alkitab menyebut Yesus adalah Anak Allah. Mari kita lihat data di Alkitab berikut ini,

Yoh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-
Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.

Alkitab tidak pernah menyebut Yesus itu Allah atau Bapa tetapi Anak Allah, karena itu Yesus lebih rendah dari Allah sebab Yesus diutus oleh Allah dan Yesus berdoa kepada Allah. Kita harus tahu secara jelas siapa Yesus itu agar tidak mudah diombang-ambingkan oleh ajaran-ajaran yang membingungkan..

BAGAIMANA AJARAN YESUS TENTANG ALLAH ?

Sekarang mari kita lihat apa yang diajarkan Yesus tentang Allah atau Bapa itu ? Kita lihat dari Injil Markus,

Mrk 12:28 ……”Hukum manakah yang paling utama?”

Mrk 12:29 Jawab Yesus :”Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita,
Tuhan itu esa.

Mrk 12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus :”Tepat sekali, Guru, benar kataMu itu bahwa Dia
Esa,dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.

Jelas dari jawaban Yesus sendiri mengatakan hukum yang paling utama adalah bahwa Allah itu esa. Allah itu tidak punya sekutu dan tidak punya tandingan dan tidak terbilang.
Inilah yang diyakini oleh setiap orang Israel sejak ia lahir sampai mati. Dalam seluruh Perjanjian Lama dan Taurat penuh pernyataan tentang ke-echad-an Allah. Jadi di Perjanjian Lama tidak ada masalah.

Yang menjadi masalah adalah di Perjanjian Baru dimana ada sebutan Tuhan Yesus, dimana orang Islam menyatakan : Tidak ada Tuhan selain Allah. Orang Islam menuduh orang Kristen menyembah dua Tuhan, yaitu Tuhan Yesus dan Tuhan Allah. Lebih parah lagi kalau kita mengatakan Yesus itu sama dengan Allah, ini adalah musyrik, dan dalam Islam dosa yang tidak bisa diampuni adalah dosa mempersekutukan atau mempertandingkan Allah.


BETULKAH ST. PAULUS MENGAJARKAN ALLAH TIDAK ESA ?

Orang Islam mengakui ajaran Isa atau Yesus adalah benar yaitu bahwa Allah itu esa, demikian pula dengan ajaran para nabi sebelum Isa. Tuduhan orang Islam, Pauluslah yang menyimpang dengan mengubah ajaran Allah yang Mahaesa menjadi yang Mahatiga, yaitu Bapa,Putera dan Roh Kudus. Mari kita lihat kebenaran tuduhan ini dari surat-surat rasul Paulus yang dikirimkan kepada umat gereja di kota-kota bersangkutan seperti terlihat di ayat-ayat berikut,

Rom 3:30 Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat
karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman.

1Kor 8: 4 Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu :”tidak ada berhala di dunia
dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa.”
(Memang tidak ada berhala di dunia ini, berhala adalah ciptaan pikiran kita sendiri. Kitalah yang menciptakan dewa-dewa atau makhluk makhluk lainnya dengan pikiran kita)

1Kor 8: 6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari padaNya berasal segala
sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang
olehNya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup

1Kor 12: 6 Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan
semuanya dalam semua orang.

Gal 3:20 Seorang pengantara bukan hanya mewakili satu orang saja, sedangkan Allah adalah satu.

Ef 4: 6 satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam
semua.

Ternyata dari surat-surat rasul Paulus tidak satupun didapati kata yang menyatakan Allah itu tidak esa, kesemuanya mengacu kepada Allah yang esa. Juga dari surat Yudas di bawah ini menyatakan tentang ke-esa-an Allah,

Yud 1:25 Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus,Tuhan kita,bagi Dia adalah kemuliaan,
kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang sampai selama-lamanya.

Ternyata seperti pada Perjanjian Lama, seluruh Perjanjian Baru pun mengajarkan kepada kita bahwa Allah itu esa, tidak ada yang menyamai, tidak ada yang menemani, dan tidak ada yang menyaingi.


APAKAH SEBUTAN TUHAN SAMA DENGAN ALLAH ?

Seperti telah diterangkan sebelumnya, masalah timbul dalam sebutan Tuhan Yesus. Dalam pengertian umum sebutan Tuhan adalah sama dengan sebutan yang diberikan kepada Allah. Lebih-lebih untuk orang Islam dimana sebutan Tuhan hanyalah untuk Allah.
Dalam Alkitab sebutan Tuhan ternyata dibedakan dengan sebutan untuk Allah. Mari kita periksa beberapa ayat dari Alkitab seperti di bawah ini,

Rom 10: 9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya
dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,maka kamu
akan diselamatkan.

Rom 10: 10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku
dan diselamatkan.

1Kor 6: 14 Allah, yang membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasaNya.

Jelas dari ayat ayat di atas sebutan Tuhan dibedakan dengan Allah sebab Allah tidak bisa membangkitkan Allah. Jadi sebutan Tuhan adalah untuk Yesus dan bukan untuk Allah. Kalau begitu sebutan apakah untuk Allah ? Untuk itu marilah kita lihat ayat berikut ini,

1Kor 8: 6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari padaNya berasal segala
sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang
olehNya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.


YESUS TELAH ADA SEBELUM DUNIA DIJADIKAN .

Kalau Yesus beda dengan Allah apakah Yesus hanya sebagai seorang nabi seperti yang dipercayai oleh orang Islam, atau sebagai kembarannya malaekat Lucifer yang memberontak pada Allah seperti kepercayaan orang Mormon, atau sebagai makhluk yang diciptakan paling mula-mula oleh Allah untuk membantu Allah dalam penciptaan jagat raya beserta isinya seperti yang diajarkan oleh bidat Arianisme yang sekarang dianut oleh pengikut Saksi Yehova ?

Ternyata Yesus bukanlah sebarang makhluk seperti diajarkan oleh bidat-bidat diatas dan sudah ada sebelum jagat raya ini ada,dan sebelum dunia ini ada.. Mari kita lihat apa yang dikatakan oleh Alkitab,

Yoh 17: 5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku padaMu sendiri dengan kemuliaan yang
Kumiliki di hadiratMu sebelum dunia ada.

.Yoh 17: 24 Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama
dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepadaKu, agar mereka memandang
kemuliaanKu yang telah Engkau berikan kepadaKu, sebab Engkau telah mengasihi Aku
sebelum dunia dijadikan.

Keberadaan Yesus bukan dalam bentuk manusia sebab dunia belum ada dan manusiapun belum ada. Jadi keberadaan Yesus dalam wujud roh. Wujud manusiaNya baru ada kemudian, yang diambil dari Bunda Maria pada waktu inkarnasi

Yoh 8:56-58 Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hariKu dan ia telah melihatnya dan
ia bersukacita.57 Maka kata orang-orang Yahudi kepadaNya:”UmurMu belum sampai
lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham ?”
58 Kata Yesus kepada mereka :”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum
Abraham jadi, Aku ada.”

Ternyata existensi Yesus ada sebelum Abraham ada, sedang Abraham ada 2000 tahun sebelum Yesus. Jadi Yesus mempunyai 2 existensi yaitu sebagai manusia ketika dilahirkan oleh Bunda Maria dan pra-manusia dalam keadaan kekalNya di hadirat Allah.
Di hadirat Allah ini di manaNya, di kanan, kiri, depan, belakang, atas atau bawah. Untuk mengetahui tepat di sebelah mana Yesus berada di hadirat Allah itu, mari kita lihat ayat berikut ini,

Yoh 8: 42 Kata Yesus kepada mereka :”Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku,
sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendakKu
sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.


YESUS ITU SIAPA ?

Ternyata sebelum inkarnasi dalam keadaan kekalNya Yesus keluar dan datang dari Allah artinya Ia berasal dari dalam Allah. Di dalam Allah sebagai apa ? Sebelum menjawab pertanyaan ini mari kita lihat apa yang ditulis di dalam Alkitab,

Ibr 1: 2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan AnakNya,
yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah
telah menjadikan alam semesta.

1Kor 8:6 ….ada satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang olehNya segala sesuatu telah dijadikan
dan yang oleh karena Dia kita hidup.

Dari ayat-ayat di Perjanjian Baru di atas, kita ketahui Allah menciptakan alam semesta dengan perantaraan AnakNya, yaitu Yesus Kristus.

Sekarang, mari kita lihat siapa mencipta alam semesta pada awalnya dari ayat ayat berikut,

Yoh 1:1-3 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah. 2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 3 Segala sesuatu dijadikan
oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada sesuatupun yang telah jadi dari segala yang telah
dijadikan.

Kitab Kejadian yaitu Kej 1: 3,6,9,11,14,20,24,26 Allah menjadikan alam semesta dengan segala isinya melalui FirmanNya (Berfirmanlah Allah……)

Sekali lagi kita telusuri, dari Perjanjian Baru segala sesuatu dijadikan oleh Anak , sedang pada awalnya segala sesuatu dijadikan oleh Firman .

Kesimpulannya : ANAK = FIRMAN

Kalau begitu,sebelum manjadi manusia Yesus adalah sebagai Firman Allah yang diam di dalam diri Allah, sebab Ia mengatakan “Aku keluar dan datang dari Allah”

Karena Yesus atau Firman berasal dari dalam diri Allah, dapat disimpulkan, Yesus atau Firman dan Allah adalah SATU.


MENGAPA FIRMAN DISEBUT ANAK ?

Pertanyaan berikutnya adalah mengapa Firman disebut Anak ? Seperti pada manusia kita punya akal budi atau pikiran, kalau pikiran itu kita keluarkan atau dengan bahasa simbolik kita “lahirkan” akan berupa kata-kata. Demikian juga Allah punya akal budi yang disebut Logos, kalau Logos ini dilahirkan akan berupa Firman. Karena itu, Firman disebut Anak Allah.

Jelas kelahiran Sang Anak di sini bukan kelahiran secara biologis dan tidak memerlukan seorang isteri, dan terjadi secara kekal sebelum terjadinya Penciptaan. Maka konsep Lam yalid wa lam yulad atau Allah tidak beranak dan tidak diperanakan tidak pernah dilanggar . Jadi tuduhan orang Islam, bahwa orang Kristen menghojat Allah, tidak berdasar.


ANAK TUNGGAL ALLAH .

Mengapa Sang Anak disebut juga sebagai Anak Tunggal Allah ? Sebutan ini adalah sebagai konsekwensi logis bahwa Firman Allah itu hanya satu. (Lihat Yoh 3:16)

Yoh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya
yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.

Yoh 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam diantara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-
Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih
karunia dan kebenaran.


MENGAPA FIRMAN DISEBUT ALLAH ?

Mengapa Firman juga disebut Allah seperti tertulis di Yoh 1:1 “……dan Firman itu adalah Allah”

Telah diterangkan sebelumnya bahwa Yesus mempunyai dua existensi, yaitu sebelum inkarnasi sebagai Firman Allah yang kekal bersama-sama dengan Allah dan existensi kedua, yaitu setelah inkarnasi sebagai manusia ketika dilahirkan oleh Bunda Maria. Firman itu disebut Allah pada existensi sebelum inkarnasi, yaitu pada keadaan kekalNya.

Seperti pada manusia, orang dikenal dari kata-katanya sebab kata-kata adalah identik dengan pemilik kata-kata tersebut. Sebagai ilustrasi dapat diambil contoh pembicaraan lewat tilpon, masing-masing pembicara tahu, bahwa suara yang didengar merupakan identitas orang yang berbicara di ujung tilpon tersebut

Demikian pula Allah dikenal melalui FirmanNya, jadi Firman identik dengan Allah dalam hal kodratNya. Di mana Allah ada, Firman itu ada,….” Aku (Firman Allah yang menjelma) dan Bapa (Allah) adalah satu”….(Yoh 10:30). Firman dan Allah mempunyai kodrat dan hakekat yang sama, bisa dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan.

Selanjutnya mari kita periksa ayat berikut ini sekali lagi,

Yoh 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam diantera kita, dan kita telah melihat kemuliaan
Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh
kasih karunia dan kebenaran.

Dari ayat tersebut di atas jelas yang menjelma menjadi Manusia adalah Firman Allah dan bukan Allah sendiri selaku Bapa seperti yang dituduhkan orang Muslim.

Tertulis di Alkitab,
…..Firman itu adalah Allah (Yoh 1:1)
…..Firman itu telah menjadi manusia (Yoh 1:14)
Untuk mempersingkat orang Kristen sering mengucapkan “Allah telah menjadi manusia”, padahal yang dimaksud adalah “Firman Allah telah menjadi manusia” Inilah salah satu penyebab kesalah-pahaman dengan orang Islam maupun Yahudi.


APAKAH ALLAH KEHILANGAN FIRMANNYA ?

Sebaliknya dengan menjelmanya Firman Allah menjadi manusia, tidak bearti Allah kehilangan FirmanNya, ini terbukti pada pembaptisan Yesus di sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis terdengar suara Allah :”Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.” (Mat 3:17), demikian pula pada saat Yesus dimuliakan di atas gunung terdengar suara Allah :”Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."”(Mat 17:5).
Sebagai ilustrasi dapat diberi contoh suara orang yang direkam dalam kaset, suara orang tersebut telah pindah ke dalam kaset tanpa orang tersebut kehilangan suaranya.

Dari uraian diatas ternyata Yesus mengalami dua macam kelahiran,

1 Kelahiran secara Ilahi (Divine Birth), terjadi pada saat keluarnya Sang Firman dari Bapa pada
keadaan kekalNya tanpa seorang ibu.
2 Kelahiran secara manusia dari seorang perawan (Virgin Birth) tanpa campur tangan laki-laki.


SIAPAKAH ROH KUDUS ITU ?

Sekarang mari kita membahas Pribadi yang ketiga dari ATM, yaitu ROH KUDUS.

Dari data Alkitab kita menemukan,

Yoh 15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar
dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

1 Kor 2:10,11 Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala
sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.
11 Siapa gerangan di antara manusiayang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia
selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang
yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.

Dari data Alkitab di atas jelas Roh Kudus adalah Roh Allah sendiri yang keluar dari diri Allah dan berfungsi untuk memberi kehidupan pada seluruh ciptaan yang diciptakan oleh Firman Allah.


ALLAH TRITUNGGAL MAHAKUDUS ADALAH ALLAH YANG ESA .

Pembahasan di atas memberi fakta bahwa, baik Anak Allah (Firman Allah), maupun Roh Kudus (Roh Allah), keduanya berasal, dan keluar dari Bapa, yaitu Allah yang Esa, sehingga Allah Tritunggal Mahakudus bukan merupakan tiga Allah tetapi Allah yang Esa, sebab Firman dan RohNya adalah SATU dalam diri Allah.


MENGAPA YESUS DISEBUT TUHAN ?

Kata Tuhan berasal dari kata Yunani Kyrios yang mempunyai tiga arti ,

1 Tuhan, sebutan untuk Allah
2 Tuan atau Pak, sebutan untuk manusia
3 Sebutan untuk Penguasa

Sama seperti dalam bahasa Inggris kata “Lord”, bisa untuk manusia, misalnya , Lord Mountbattan atau untuk Allah, demikian pula dalam bahasa Jawa “Gusti”, bisa untuk manusia, Gusti Pangeran dan untuk Allah, Gusti Allah. Sedang dalam bahasa Indonesia tidak ada kata padanan yang serupa yang mempunyai arti ganda tersebut.

Jadi untuk penggunaan arti ganda untuk terjemahan “Kyrios” dikembangkan dari kata “Tuan”. Untuk mengunjuk kepada manusia dipakai “Tuan”, sedang untuk mengunjuk kepada Allah disisipkan huruf “h” di tengah kata “Tuan” menjadi “Tuhan”. Pemakaian kata “Tu(h)an” inilah yang sering menimbulkan kerancuan dan salah pengertian.

Dalam bahasa Yunani dipakai kata “Kyrios” untuk Yesus sebelum kebangkitanNya, dimana Dia masih sebagai manusia biasa dan belum dipermuliakan dan setelah kebangkitanNya yaitu setelah terjadi permuliaan pada DiriNya tetap dipakai sebutan “Kyrios” tapi dalam arti yang berbeda, yaitu sebagai Penguasa.

Sedang dalam bahasa Indonesia seharusnya dibedakan, sebelum permuliaan dipakai sebutan “Tuan” dan setelah kebangkitan dari mati dan dipermuliaan dipakai sebutan “Tuhan”, yang bearti Penguasa.

Pertanyaannya mengapa setelah bangkit dari kematian dan dipermuliaan Yesus disebut Tuhan atau Penguasa ? Untuk menjawab ini mari kita periksa ayat-ayat berikut ini,

Mat 28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata :”KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga
dan di bumi”.

Setelah Yesus bangkit dari mati dan kemanusiaannya dimuliakan maka kepadaNya diberi kuasa atau mandat . Siapa yang memberi kuasa ini ? Mari kita lihat ayat di bawah ini,

Kis 2:36 Jadi kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu
salibkan itu menjadi Tuhan dan Kristus.

Sebutan Tuhan disini menunjuk kepada Yesus sebagai Penguasa yang diberikan oleh Sang Bapa kepada Yesus. Jadi sebutan Tuhan bukan mangacu kepada Allah, mari sekali lagi kita melihat ayat dibawah ini,

1 Kor 8:6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari padaNya berasal segala
sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang
olehNya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karenaNya kita hidup.


ANAK-ANAK ALLAH .

Allah, adalah nama pribadi sedangkan Tuhan, adalah gelar atau jabatan Penguasa. Sering kita dikacaukan dengan sebutan anak-anak Tuhan, yang seharusnya berbunyi anak-anak Allah. Sebab jabatan tidak bisa punya anak, yang bisa punya anak adalah pribadi. Contoh, yang bisa beranak adalah pribadi Megawati bukan jabatan presidennya. Kita lihat ayat-ayat berikut,

Yoh 1: 12 Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah,
yaitu mereka yang percaya dalam namaNya.

Rom 8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi,
tetapi kamu telah menrima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita
berseru :”ya Abba, ya Bapa”.

Gal 3:26 Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.


MENGAPA MANDAT DIBERIKAN KEPADA YESUS SECARA MUTLAK ?

1 Pernyataan ulang bahwa yang menjadi manusia, yaitu Yesus, adalah Firman yang sama yang membuat semua ciptaan.
2 Kuasa yang hilang akibat dosa Adam diberikan kembali kepada Adam yang kedua yaitu, Yesus.
3 Untuk tujuan keselamatan, yaitu kalau Yesus tidak punya kuasa Ia tidak bisa membangkitkan kita,
dan memberikan tubuh kemuliaan kepada kita.

Pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan ini sangat penting untuk keselamatan kita, manusia. Mari kita baca pernyataan Kitab Suci mengenai hal tersebut,

Rom 10: 9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya
dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu
akan diselamatkan.

Flp 3:20,21 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan
Yesus Kristus sebagai Juruselamat, 21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini,
sehingga serupa dengan tubuhNya yang mulia, menurut kuasaNya yang dapat
menaklukkan segala sesuatu kepada diriNya.

Yoh 5:27-29 Dan Ia telah memberikan kuasaNya kepadaNya untuk menghakimi, karena Ia adalah
Anak Manusia, 28 Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa
semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suaraNya, 29 dan mereka yang telah
berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah
berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.



MENGAPA ALLAH DISEBUT BAPA ?

Sebutan Bapa bukan menunjuk pada jenis kelamin sebab Allah itu Roh dan tidak berjenis kelamin dan lagi pula manusia tidak pernah melihat Dia. Mari kita lihat ayat ayat di bawah ini,

Hos 11: 9 Aku tidak akan melaksanakan murkaKu yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan
Efraim kembali. Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia,Yang Kudus di tengah-tenganmu,
dan Aku tidak datang untuk menghanguskan,

1 Tim 6:16 Dia lah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak
terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat
Dia. BagiNyalah hormat dan kuasa yang kekal. Amin.

Jadi sebutan Bapa adalah menunjuk kepada sifat pengayoman, yaitu yang memberi makan,pendidikan dan anugerah. Dan, Bapa juga menunjuk kepada semua asal usul. Lihatlah ayat-ayat berikut ini,

Mat 6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak
mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh BapaMu yang di sorga.

Ibr 12: 7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak.
di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya.

Yak 1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas,
Diturunkan dari Bapa segala terang, padaNya tidak ada perubahan atau bayangan karena
pertukaran.


C A T A T A N I :

KATA TRITUNGGAL TIDAK PERNAH SECARA EXPLISIT DISEBUT DALAM ALKITAB TETAPI ADALAH MERUPAKAN KONSEKWENSI LOGIS DAN MERUPAKAN HAKEKAT YANG HAKIKI DALAM IMAN KRISTIANI.


TRITUNGGAL DI DALAM PERJANJIAN LAMA.

Ada dua kata SATU dalam bahasa Ibrani :

ECHAD = SATU dalam kesatuan majemuk
YACHEED = SATU dalam kesatuan mutlak

Untuk Allah yang Esa selalu dipakai kata ECHAD , yang bearti menunjukkan kemajemukan Allah yang Esa.

Kej 1:26 Berfirmanlah Allah:”Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,…

Kej 3:22 Berfirmanlah TUHAN Allah :”Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu
dari Kita,…….

Kej 1:1-3 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. 2 Bumi belum berbentuk dan kosong ;
gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan
air. 3 Berfirmanlah Allah :”Jadilah terang”.Lalu terang itu jadi.

Yes 48:16 Mendekatlah kepadaKu, dengarlah ini: Dari dulu tidak pernah Aku berkata dengan
sembunyi dan pada waktu hal itu terjadi Aku ada di situ. Dan sekarang, Tuhan ALLAH
mengutus Aku (nubuatan untuk Yesus) dengan RohNya.


Yes 63:8-10 …….maka Ia (Allah) menjadi Juruselamat (Yesus) mereka dalam segala kesesakan.
Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka;
Dia lah yang menebus mereka dalam kasihNya dan belas kasihanNya…….
Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh KudusNya;

Yes 42: 1 Aku (Allah) telah menaruh RohKu ke atasNya (nubuatan untuk Yesus)……..


TRITUNGGAL DALAM PERJANJIAN BARU .

Mat 3 : 16-17 …dan Ia (Yesus) melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atasNya, 17 lalu
terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan :”Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNya-
lah Aku (Allah) berkenan.”

Mat 28:19 … jadikan semua bangsa muridKu dan baptiskan mereka dalam NAMA Bapa dan Anak
dan Roh Kudus .

2Kor 13:13 Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus
menyertai kamu sekalian.

1Yoh 5: 7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam surga : Bapa, Firman dan Roh Kudus ;
dan ketiganya adalah satu.

Demikianlah kehadiran Allah, Firman dan Roh KudusNya selalu bersama-sama sebagai Tritunggal Mahakudus yang tidak bisa dipisahkan yang menyatakan ke-Esa-an Allah.

Sebaliknya Allah yang Esa harus Tritunggal, sebab tanpa Firman tidak ada penciptaan dan tanpa Roh Kudus tidak ada penghidupan.


C A T A T A N II .

Karena menemui kesulitan untuk menerangkan secara Theologis maupun secara praktis mengenai Allah Tritunggal Mahakudus, banyak saudara-saudara kita Prostestan dari denominasi tertentu mencoba menghilangkan pengertian Allah Tritunggal Mahakudus.
Hal ini sangat berbahaya sekali untuk keselamatan umat manusia. Tanpa Ketritunggalan Allah, tidak mungkin Sang Firman bisa ber-inkarnasi oleh Roh Kudus menjadi manusia, sehingga keselamatan mustahil bisa terjadi.

Ada pula denominasi yang mencari jalan pintas dengan mengotak-atik beberapa ayat dari Kitab Suci serta memakai logika secara matematis, mereka membuat kesimpulan bahwa Allah Tritunggal Mahakudus itu adalah : TUHAN YESUS KRISTUS.

Mari kita telusuri dari mana mereka memperoleh paham tersebut. Ayat-ayat penting yang mereka pakai adalah yang berkaitan dengan perintah untuk baptisan,

Mat 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus.

Kis 2:38 Jawab Petrus kepada mereka :”Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi
dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan
menerima karunia Roh Kudus.

Kis 8:16 Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya
dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.

Dari ketiga ayat di atas saudara-saudara Protestan kita mencoba menarik kesimpulan secara gampangan dan merumuskan bahwa,

Bapa, Anak dan Roh Kudus = Tuhan Yesus Kristus

Dengan rincian sebagai berikut : Bapa = Tuhan
Anak = Yesus
Roh Kudus = Kristus

1 Rumusan Bapa = Tuhan adalah tidak benar menurut 1 Kor 8:6 , yang mengatakan hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa,…….satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus.
2 Rumusan Anak = Yesus , juga tidak tepat sebab yang dimaksud dengan Anak disini menunjuk kepada Firman Allah, yaitu Anak Allah dalam keadaan kekalNya, sebelum inkarnasi, tanpa awal dan tanpa akhir. Sedang nama Yesus baru muncul pada saat Perawan Maria mengandung.
3 Rumusan Roh Kudus = Kristus, tidak benar dan ada kesan dipaksakan dari kedua ayat dari Kis 2:38 dan Kis 8:16, dimana pada ayat yang pertama dikatakan : orang yang dibaptis dalam nama Yesus Kristus, akan menerima Roh Kudus, sedang ayat kedua mengatakan : Roh Kudus belum turun di atas seorangpun, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
Kesimpulan gampangannya, adalah turun atau tidaknya Roh Kudus adalah karena Kristus, jadi Roh Kudus = Kristus.
Tentunya pernyataan ini sama sekali tidak benar sebab Kristus adalah pangganti kata Mesias yang bearti Yang DI-urapi, sedang tugas Roh Kudus adalah MENG-urapi. Jelas terlihat di sini Kristus adalah “obyek”(DI-urapi), sedang Roh Kudus adalah “subyek” (MENG-urapi). Hal ini tidak bisa dipertanggung-jawabkan, baik secara Alkitabiah maupun secara tata bahasa.


Dengan demikian rumusan : Bapa, Anak dan Roh Kudus = Tuhan Yesus Kristus , tidak dapat dibenarkan, apalagi menyamakan Allah Tritunggal Mahakudus dengan Tuhan Yesus Kristus, sama sekali tidak punya dasar.

Tritunggal Mahakudus merupakan Dogma Kristen yang paling penting dan mendasar, dimana Penciptaan, Pemeliharaan dan Keselamatan Ilahi bertumpu. Oleh karena itu sangatlah penting bagi kita, umat Kristen, untuk memahaminya sehingga kita dapat mengenal Misteri Ilahi ini dengan benar.

Kita telah membahas mengenai Allah Yang Esa atau Tauhid, Firman-Nya dan Roh-Nya dimana Allah Yang Esa sebagai Tritunggal Mahakudus. Dalam tulisan ini perlu kita membahas lebih lanjut mengenai Kehadiran dari Allah Tritunggal Mahakudus ini dalam semesta alam ciptaan-Nya terutama kepada kita umat manusia.

Ada sekelompok orang yang mengatakan Allah Bapa adalah zamannya Perjanjian Lama, Tuhan Yesus adalah zamannya Perjanjian Baru, sedang saat ini adalah zamannya Roh Kudus. Menurut mereka Allah Bapa dan Tuhan Yesus adalah penting tapi Roh Kudus lebih penting.
Ada pula kelompok yang menganggap yang penting adalah Yesus saja. Menurut keyakinan kelompok ini Nama Yesus adalah segala-galanya. Apakah benar demikian?


1 INTERAKSI ANTARA ALLAH, FIRMAN ALLAH DAN ROH ALLAH


Mari kita periksa Interaksi antara Allah, Firman Allah dan Roh Allah dari data Kitab Suci dibawah ini,

Sesudah dibaptis Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan : Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi, kepada-Nya-lah Aku berkenan. (Mat 3 : 16~17 ; Mar 1 : 9~10)

Dari ayat KS di atas kita dapat mengerti bahwa hubungan antara Bapa (Allah Yang Esa), Putra (Firman Allah yang berada secara kekal melekat satu dalam Diri Allah itu), dan Roh Kudus (Roh Allah yang juga berada secara kekal melekat satu, bersama Firman Allah, dalam Diri Allah itu), adalah hubungan yang kekal.
Dan hubungan kekal dimana Roh Kudus keluar dari Bapa (Allah Yang Esa) dan tinggal di dalam Putra (Firman Allah) itu bahkan dinyatakan dengan jelas pada manusia ketika Putra (Firman Allah) itu menjelma menjadi manusia, yaitu saat Sang Kristus dibaptiskan.

Data Alkitab di atas mengatakan bahwa “ langit terbuka”, sebagai simbol dari terbukanya misteri sorgawi, inilah pewahyuan atau pernyataan Ilahi. Dan dari langit itu terdengar suara Bapa (Allah) yang dinyatakan sebagai suara dari sorga. Dan dari langit atau dari sorga yang terbuka itulah “Roh Allah seperti burung merpati turun”.
Ini jelas menunjukkan pewahyuan bahwa Roh Allah itu memang berasal dari Bapa, atau keluar dari Bapa, karena langit atau sorga itu simbol dimana Bapa berada, dan berasal dari situ Roh Kudus keluar dan turun, serta tujuan sasaran keluar-Nya atau turun-Nya Roh Allah dari Bapak adalah “ke atas-Nya”, yaitu kepada “Firman Allah” yang menjelma, ialah Yesus Kristus.
Bersamaan dengan turunnya Roh Kudus inilah maka dinyatakan suara Bapa “Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi”.

Ternyata peristiwa baptisan Kristus ini mengungkapkan “Penampakan Ilahi”, yaitu misteri hubungan dalam Diri Allah dengan Firman-Nya dan Roh-Nya sebagai Allah Tritunggal Mahakudus yang untuk pertama kalinya dinyatakan kepada manusia dalam bentuk yang begitu jelas dan kongkrit. Dari data Alkitab ini ternyata memang Roh Kudus (Roh Allah) itu keluarnya dari Allah (Bapa) saja, namun juga Ia tetap tinggal di dalam Allah, dan bahwa Anak Allah (Firman Allah) itulah sasaran “Kasih Allah” (“Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi”). Dan bahwa pernyataan Kasih Allah kepada Firman-Nya itu bertindih tepat, atau bersamaan dengan keluarnya Roh Allah dari Allah untuk tinggal pada Firman-Nya, sebagai Pencurah Kasih Allah.

Jadi Roh Allah itu bukan keluar dari Firman Allah, namun tinggal dalam Firman Allah, sedang keluarnya Roh Allah sejak kekal, hanya dari Bapa saja.

Walaupun Sang Firman Allah telah ber-inkarnasi menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus (Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran –Yoh 1 : 14), ternyata Allah tidak kehilangan Firman-Nya, sebab Allah masih dapat berkata-kata : “Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi, kepada-Nya-lah Aku berkenan”. Jadi meskipun kelihatannya Firman Allah yang menjelma itu terpisah dari Allah, karena Ia berada didalam air di sungai Yordan sebagai Yesus Kristus, sedangkan Allah berada di sorga, Allah tidak kehilangan Firman-Nya.
. Nampak di sini seolah-olah Firman Allah terpisah dari Allah, dan Roh Allah. Ini disebabkan Firman Allah menampakkan diri dalam wujud Penjelmaan-Nya, sedang ke-Ilahian-Nya tak dapat dilihat mata.

Dalam ayat Kitab Suci di atas dikatakan : Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, yaitu hinggap pada Yesus Kristus, Sang Firman Menjelma itu, untuk tinggal pada-Nya, tanpa Wujud Roh Kudus itu terpisah dari Allah Bapa yang di sorga. Ini terbukti Allah Bapa tetap hidup, sebab Roh Allah atau Roh Kudus adalah Tuhan yang menghidupkan (Lihat Pengakuan Iman Panjang : Nikea-Konstantinopel), dan menyatakan Firman-Nya kepada manusia : Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi,….. Dengan demikian Roh Allah itu tinggal pada Bapa, namun juga pada Firman yang Menjelma. Jadi Firman Allah tetap satu dalam Allah, melalui Roh-Nya ini, seperti yang dinyatakan Kitab Suci di bawah ini,

Aku dan Bapa adalah satu (Yoh 10:30)

….Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau…..Kita adalah
satu (Yoh 17:21b,22c)

Mari kita periksa ayat lain dari Kitab Suci di bawah ini,

Sebab di dalam Dialah (Putra / Firman Allah) berdiam secara jasmaniah
seluruh kepenuhan ke-“Allah”an (Kol 2: 9)

Ternyata secara jasmaniah, yaitu dalam wujud kemanusiaan yang nampak sedang dibaptis itu sebenarnya seluruh kepenuhan ke-“Allah”an, yang jelas tak dapat dilihat oleh mata itu tetap berdiam atau bersemayam dan berada di dalam Dia, yaitu di dalam diri terdalam dari wujud penjelmaan Firman Allah, yaitu Yesus Kristus, sebagai manusia yang nampak mata itu.

Dengan demikian seluruh kepenuhan ke-Ilahi-an yang ada di sorga, juga berada di dalam Firman-Nya, dan secara jasmaniah juga berada dalam wujud Penjelmaan-Nya. Dengan demikian Firman Allah tetap satu dalam Diri Allah bahkan ketika menjelma menjadi manusia. Jadi Allah tetap tak terpisahkan dari Firman-Nya dan Firman pun tetap satu dengan Allah, atau tetap tinggal dalam Bapa.

Bearti Yesus Kristus, melalui kepenuhan ke-Ilahi-anNya, dan dengan tinggal-Nya Roh Allah dalam Bapa dan dalam Diri-Nya, tetap satu di dalam Allah yang Esa itu, atau dengan perkataan lain membuktikan bahwa Allah yang Esa itu adalah Allah yang Tritunggal.

Hanya hal itu tak terlihat mata, karena peristiwa di sini adalah peristiwa “penampakan” oleh karena itu memang yang nampak oleh mata saja yang harus diketahui manusia, sedang yang tak nampak mata tetap tak diketahui manusia. Keberadaan kekal itulah yang dinyatakan dalam “penampakan” ini agar manusia dapat belajar dan mengerti rahasia mengenai kebenaran hubungan yang ada dalam Allah Yang Satu itu. Firman itu adalah Anak Allah yang menjadi sasaran Kasih dan perkenan Allah Bapa, dan bahwa Roh Kudus itu keluar dari Allah Bapa untuk mencurahkan Kasih Allah kepada Sang Firman serta tinggal di dalam-Nya. Mengenai hal ini dikatakan oleh St Yohanes Pembaptis sebagai saksi mata dalam peristiwa ini,

Dan Yohanes memberi kesaksian katanya :“Aku telah melihat Roh turun
dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya” (Yoh 1: 32)

Kesaksian Yohanes ini menegaskan bahwa Roh Allah turun dari langit, yaitu keluar dari Bapa, serta Ia tinggal di atas Putra, dan tentunya langsung juga ke dalam-Nya. Karena Allah,

…..mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas (kepada Firman-Nya
ini) (Yoh 3:34)


2 S A L I N G M E N D I A M I

Roh Allah itu tinggal dalam Allah, namun juga sekaligus tinggal dalam Firman Allah, karena Firman tinggal di dalam Allah, sebagaimana Allah tinggal di dalam Firman-Nya (“…..Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku….”---Yoh 14:10). Otomatis Firman juga tinggal dalam Roh Allah dan Allah-pun tinggal dalam Roh-Nya sendiri.

Demikianlah ketika dibicarakan tentang Allah Bapa, Firman-Nya dan Roh-Nya ternyata ketiganya adalah satu, karena saling mendiami secara tak terpisahkan. Dengan demikian ternyata Allah itu Esa dan dikenal sebagai Allah Tritunggal Mahakudus, dimana Allah Bapa, Firman-Nya dan Roh-Nya bukanlah Ilah-ilah yang mandiri dan terpisah dari Allah yang Esa, sehingga memiliki Kuasa yang mandiri dan berbeda dari Kuasa Allah yang Esa itu, seperti yang dinyatakan dari ayat KS berikut ini,

…Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari Diri-Nya sendiri…apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak (Yoh 5:19)

…tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku : “Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh Kudus (1 Kor 12: 3)


3 T U G A S R O H K U D U S


Keluarnya Roh Kudus dari Bapa sejak kekal itu (….,yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. ---Yoh 15:26) berfungsi sebagai pencurah Kasih Allah kepada Firman-Nya (“….Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan” ---Yoh 17:24…..”kasih Allah telah dicurahkan……oleh Roh Kudus”…Rom 5 : 5) dan bertindih tepat atau bersamaan dengan diperanakannya Putra (Firman) oleh Bapa, maka di sinilah Roh Kudus mencurahkan Kasih Bapa sepenuhnya kepada Putra (Firman) dan sekaligus Roh Kudus memantulkan balik Kasih Putra kepada Bapa.

Demikianlah Roh Kudus berfungsi ganda dalam gerak Hidup Allah Yang Esa itu, sebagai pencurah Kasih Bapa kepada Putra (Firman) dan sebagai pemantulan Kasih itu dari Putra (Firman) kepada Bapa (Allah Yang Esa), sebagaimana yang terkandung dalam makna kata “…kai ho Logos en pros ton Theon…” (Yoh 1: 1), kai ho Logos = dan Firman itu, en pros ton Theon = bersama-sama dengan Allah atau arti yang lain adalah menuju kepada Allah, yang bermakna berhadap-hadapan dengan Allah. Inilah keberadaan saling memandang secara kekal antara Bapa (Allah) dan Putra-Nya (Firman-Nya).

Allah dalam bahasa Yunani, yaitu bahasa asli Kitab Suci Perjanjian Baru disebut sebagai “Ho Theos”. Kata Ho Theos ini dimengerti oleh Bapak Bapak Gereja sebagai berasal dari kata “thea” atau “thein” yang bearti “memandang”.

Di dalam Firman-Nya, Allah melihat “Citra Diri-Nya”, yaitu “Gambar dan Rupa-Nya”, sebab Firman atau Putra-Nya itu adalah Gambar dan Rupa Allah sendiri. Ia (Firman) adalah gambar Allah yang tidak kelihatan,….(Kol 1:15), Ia (Firman) adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah….(Ibr 1:3), ….yang walaupun dalam rupa Allah,…(Fil 2:6).

Bapa memandang Firman-Nya sendiri dan mengasihi Firman-Nya itu (….sebab Engkau (Bapa) telah mengasihi Aku (Firman) sebelum dunia dijadikan.---Yoh 17:24),
(…dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,…Inilah Anak-Ku yang Ku-kasihi, kepadaNya-lah Aku berkenan.---Mat 3:16~17 ; Mar 1: 9~10), dimana kasih itu dicurahkan oleh Roh Kudus kepada Sang Putra (Firman).
Dan Putra (Firman Allah) itu memantulkan kembali kasih ini kepada Bapa melalui Roh Kudus, sehingga di dalam Allah Yang Esa terdapat satu gerakan Kasih yang kekal.

Sehingga keberadaan Allah yang Hidup itu adalah keberadaan Kasih. Itulah sebabnya Kitab Suci mengatakan bahwa “Allah adalah Kasih” (1 Yoh 4: 8)


Jelas fungsi Roh Kudus itu bukanlah untuk menyatakan Diri-Nya sendiri tetapi untuk menyatakan Putra (Firman Allah), yaitu menjadi perantara Allah sendiri untuk mengenal Diri-Nya di dalam Firman-Nya, atau sebagai lingkup pernyataan Diri Allah melaluiFirman-Nya. Itulah yang dimaksud oleh Kristus mengenai Roh Kudus, berikut ini,

Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan menuntun kamu dalam seluruh kebenaran ; sebab Ia tidak akan berkata-kata dalam diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya ; sebab itu Aku berkata : Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku (Yoh 16:13~15)


Memang ayat ini berbicara mengenai pekerjaan Roh Kudus di dalam dunia ini kepada manusia. Namun karena aktivitas hubungan antara Bapa, Firman dan Roh Kudus itu adalah kekal, maka demikian pula apa yang dikatakan dalam ayat ini mengenai karya Roh Kudus itupun kekal (“…Roh yang kekal…” Ibr 9:14).
Aktivitas Roh Kudus menurut ayat ini, ialah “memuliakan Aku” serta “akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku”. Roh Kudus memuliakan Kristus karena Ia menerima isi berita dari Kristus. Bearti isi berita yang disampaikan oleh Roh Kudus adalah Kristus, karena Ia memuliakan Kristus, namun sumbernya juga dari Kristus. Maka jelas Kristus-lah yang dinyatakan Roh Kudus dan bukan Diri-Nya sendiri. Maka Roh Kudus adalah sarana dan lingkup dimana Kristus dimengerti dan dipahami, yaitu diwahyukan.

Lebih jauh dikatakan “diterima-Nya dari pada-Ku, sebab segala sesuatu yang Bapa punya adalah Aku punya” atau dengan kata lain “Apa yang menjadi milik-Mu adalah milik-Ku, milik-Ku adalah milik-Mu” (Yoh 17: 10), sehingga ketika Roh Kudus berkarya maka Firman Allah yang dinampakkan, namun karena milik dan punya Bapa adalah juga milik dan punya Firman, jelas dengan Firman dinampakkan atau diwahyukan oleh Roh Kudus, maka sekaligus Bapa yang diwahyukan. Itulah sebabnya melalui Firman-Nya di dalam Roh-Nya , Bapa dapat memandang Diri-Nya.

Demikian juga dengan mengenal Kristus, manusia mengenal Allah. Serta dengan melihat Kristus orang telah melihat Allah “…Barang siapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa…” (Yoh 14: 9). Karena melalui Roh Kudus itu punya Kristus dinyatakan pada manusia, dan punya Kristus adalah punya Bapa. Demikianlah bearti punya dan milik Roh Kudus, adalah punya dan milik Firman, dan punya dan milik Firman adalah punya dan milik Bapa. Sehingga dalam Allah Bapa, dimana Firman Allah dan Roh Allah itu bersemayam terdapat satu milik dan satu kepunyaan , yaitu satu Sifat-sifat Ilahi, satu Kemuliaan, satu Kekekalan, satu Kuasa, satu Kodrat.

Semuanya itu bersumber dari Allah yang Esa dan dimiliki oleh Firman dan Roh-Nya sekaligus, sebab keduanya ini berdiam dalam Kodrat Diri Allah yang Satu itu.




4 MAKNA HYPOSTASIS (PRIBADI)


Bagi iman Kristen, Allah itu Esa karena Bapa itu Esa, sebagaimana dinyatakan oleh Kitab Suci : “…bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa…” (1 Kor 8: 6) dan yang diteguhkan oleh Pengakuan Iman Gereja : “Aku percaya akan satu Allah, Bapa yang Mahakuasa…”. Sehingga Bapa itu adalah pokok dan sumber dalam Diri Allah yang Esa.

Karena Bapa itu adalah Allah yang Hidup maka Bapa itu bukan sekedar suatu keberadaan Ilahi tak berpribadi, namun Ia adalah Allah yang berpribadi, atau ber-hypostasis.

Sedangkan di dalam Alkitab ditegaskan bahwa Firman Allah atau Kalimatullah itu bukan hanya sekedar serangkaian bunyi dan suara yang memiliki makna dalam wujud kata dan kalimat, sebagaimana “firman/kata-kata” yang dimiliki manusia. Allah tidak sama dengan manusia, oleh karena itu Firman-Nya-pun tidak sama dengan kata-kata manusia. Sementara kata-kata manusia adalah sesuatu yang tercipta dari getaran udara oleh pita suara dan merupakan benda mati, namun Firman Allah itu disebut sebagai “Firman yang hidup” (1 Yoh 1: 1), karena memang “Dalam Dia (Firman) ada hidup” (Yoh 1: 4), sebab “…Anak (Firman) mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri” (Yoh 5:26).
Itulah sebabnya Dia (Firman Allah) dapat menjadi sarana penampakan Ilahi dan akhirnya dapat menjelma menjadi manusia yang hidup.

Karena Firman itu hidup maka Ia mempunyai kesadaran, dan karana mempunyai kesadaran Ia dapat dikasihi Allah (Yoh 17:24). Keberadaan Firman Allah yang semacam inilah yang dikatakan bahwa Firman itu memiliki “hypostasis” (“pribadi”).

Demikian juga Roh Allah meskipun itu adalah prinsip Hidup dan Kuasa di dalam Diri Allah sendiri, namun karena Roh Allah ini mempunyai ciri sebagai “Roh yang memberi hidup…” (Rom 8 : 2), sebagaimana juga yang ditegaskan dalam Pengakuan Iman Gereja, bahwa Roh Kudus itu adalah “Tuhan yang menghidupkan”, maka ini bearti bahwa Roh Allah-pun memiliki Hidup, sama seperti yang dimiliki Firman.
. Demikianlah sebagaimana Firman yang Hidup itu memiliki “Pribadi” (“Hypostasis”) karena memiliki Hidup, maka Roh-pun untuk alasan yang sama juga memiliki “Pribadi” (“Hypostasis”).

Sehingga di dalam Diri Allah yang Esa itu terdapat tiga Pribadi. Tiga Pribadi ini sama sekali tidak bisa dipisahkan karena melekat satu dalam Diri Bapa, dan dalam Kodrat Allah, namun ciri ciri-Nya dapat dibedakan.

Karena Roh itu, sama seperti Firman Allah berada di dalam Diri Allah Yang Esa, dan Roh itu sama-sama memiliki Hidup seperti Firman, maka pastilah Hidup yang ada dalam Roh itu adalah Hidup yang sama, yaitu Hidup-Nya Bapa seperti yang ada di dalam Firman juga. Jadi jelas dalam Allah itu hanya ada “Satu Hidup” saja yang Bapa itulah sumber Hidup tadi. Ini makin menegaskan Esa-nya Allah itu .


5 HYPOSTASIS (PRIBADI) DAN ALLAH YANG ESA

Berdasarkan uraian mengenai Makna Hypostasis di atas jelaslah bahwa ketiga Hypostasis itu bukanlah merupakan tiga Allah, karena masing-masingnya saling diam-mendiami, satu di dalam yang lain dan berada dalam Kodrat Allah yang Satu dengan Sifat-sifat Ilahi yang tunggal dan sama bertindih tepat itu. Ciri khas masing-masing memang dapat dibedakan namun jelas tak dapat dipisahkan.

Pribadi-pribadi ini bukan Ilah-ilah yang saling terpisah dan saling mandiri (“…Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari Diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak”-(Yoh 5:19), namun Pribadi-pribadi yang sejak kekal berada di dalam Diri Allah yang Esa itu, dengan satu Pribadi berada di dalam Pribadi yang lain secara tak terpisahkan. Bahwa ketiga Pribadi Ilahi ini tak terpisahkan itu adalah jelas, karena Bapa tinggal di dalam Firman sepenuhnya dan Firman-Nya tinggal di dalam Bapa. Bapa tinggal di dalam Roh-Nya, Roh-Nya sepenuhnya tinggal di dalam Bapa. Roh tinggal di dalam Firman, dan Firman-pun tinggal di dalam Roh seperti yang telah kita bahas di atas.

Allah Bapa menyatakan Diri-Nya kepada manusia melalui Firman-Nya dalam Roh Kudus sebagaimana yang dinyatakan oleh Kitab Suci berikut ini,

…Barang siapa telah melihat Aku (Firman), ia telah melihat Bapa… (Yoh 14: 9)

Jikalau Penghibur yang akan Ku-utus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku (Yoh 15:26)

Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku (Yoh 16:14)

Roh Kudus “keluar dari Bapa” untuk “bersaksi tentang Firman”, yaitu untuk menyatakan Firman itu. Dalam proses pernyataan itu kepada Bapa, maka Roh Kudus oleh Firman dikembalikan kepada Bapa, yaitu “diutus oleh Firman”, sehingga kepada Bapa, Firman itu dinyatakan. Dengan demikian Bapa melihat Diri-Nya melalui Firman di dalam Roh Kudus. Kemudian “pengutusan Roh Kudus” oleh Firman itu berlanjut setelah adanya ciptaan. Karena sumber pewahyuan Firman kepada manusia itu berlandaskan Kodrat kekal yang ada di dalam Allah, dimana memang Firman itu adalah sarana pernyataan Diri Allah di dalam Roh Kudus, sebagaimana dikatakan berikut ini,

…tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya (Mat 11:27)

Ayat ini menjelaskan bahwa manusia mengenal Allah hanya karena perkenan Firman Allah untuk menyatakannya, bearti Firman memang sarana pernyataan Diri Allah. Namun pernyataan Diri Allah kepada manusia oleh Firman ini disebabkan karena Firman telah mengenal Bapa, yaitu sebab hubungan-Nya sejak kekal dalam Kodrat Allah yang Esa itu sendiri. Dan cara Firman itu menyatakan Bapa (Allah yang Esa) adalah melalui Roh Kudus yang diutus-Nya, atau yang dipantulkan kembali setelah Ia menerimanya dari Bapa. Melalui pemantulan Diri Firman itulah dikatakan Roh itu “memberitakan…apa yang diterima dari pada-Ku (Firman)”.

Jadi jelas tugas utama Roh Kudus adalah menyatakan Firman (“memberitakan”, “memuliakan”, “bersaksi” tentang Firman), karena Ia menerima dari Firman, artinya di dalam Firman itu Roh tinggal sebagai yang dipantulkan oleh-Nya, meskipun sejak kekal Roh itu keluarnya dari Bapa saja. Jadi Allah mengenal Diri-Nya melalui Firman-Nya di dalam Roh-Nya yang keluar dari Diri Allah sendiri sebagai satu-satunya sumber keberadaan kekal dari Roh itu, karena Roh itu yang memantulkan Firman Allah kepada Allah sendiri.


6 ALLAH TRITUNGGAL DAN KESELAMATAN


Betapa pentingnya hubungan antara Ke-Tritunggalan Allah dan Keselamatan dapat kita lihat dari ayat Kitab Suci berikut ini,

Jikalau Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk
mereka, yang akan binasa, yaitu orang orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah. Sebab Allah telah berfirman : Dari dalam gelap akan terbit terang! Ia juga membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus (2 Kor 4:3~4, 6)

Ayat ayat ini menjelaskan bahwa Kristus (Firman Allah yang menjadi manusia), adalah gambaran Allah, karena itulah kemuliaan Allah…nampak pada wajah Kristus. Bagi orang yang akan binasa, yaitu orang kafir, yang pikirannya dibutakan oleh Iblis yaitu ilah zaman ini, mereka tak dapat melihat Kemuliaan Kristus, sehingga mereka tak dapat mengenal Kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus, sebagai Firman Allah yang menjelma .
Ini disebabkan karena hanya Roh Kudus saja yang dapat menyatakan Kemuliaan Kristus atau ke-Tuhan-an Kristus sebagaimana dikatakan ayat KS dibawah ini,

…tidak ada seorangpun,yang dapat mengaku : “Yesus adalah Tuhan” selain oleh Roh Kudus (1 Kor 12: 3)

Roh Kudus adalah lingkup dimana Kemuliaan Kristus dapat dimengerti, dan keberadaan ini memang keberadaan kekal di dalam Diri Allah yang Esa itu. Jika Roh Kudus menyatakan diri yang dinyatakan adalah Kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.

Dari uraian di atas, kebinasaan akan terjadi pada orang “kafir”, yaitu orang yang tidak percaya pada ke-Tritunggal-an Allah yang Esa. Juga pada orang yang memisah-misahkan Pribadi-pribadi Ilahi yang kekal dalam Kodrat Allah yang Esa itu, sebagai Ilah-ilah yang mandiri.

Tak seorangpun mengenal Allah Bapa kecuali melalaui Firman-Nya yang merupakan Gambar dan Rupa Allah Bapa. Dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku :”Yesus adalah Tuhan” ,selain oleh Roh Kudus. Sedangkan sejak kekal Roh Kudus ini tinggal di dalam Allah Bapa, seperti tertulis di dalam Alkitab, berikut ini,

Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah (1 Kor 2 : 10~11)


Juga bagi kelompok yang mengatakan, sekarang adalah zamannya Roh Kudus dan yang penting adalah Roh Kudus, sebab Roh Kudus-lah yang memberikan bermacam-macam karunia. Seperti telah dijelaskan di atas, manifestasi Roh Kudus adalah untuk “memberitakan” dan “memuliakan” serta “bersaksi” tentang Firman Allah / Anak Allah. Jadi bukan untuk Diri-Nya sendiri.

Dari uraian singkat diatas jelas bagi kita bahwa Allah Tritunggal Mahakudus tidak dapat dipisah-pisah, dipecah-pecah atau dipilah-pilah mana yang lebih besar, mana yang lebih kuasa atau mana yang lebih penting, sebab Allah Tritunggal Mahakudus itulah Allah Yang Esa.

I FILIOQUE

Pada tahun 589 dalam Konsili lokal di Toledo di Spanyol diputuskan oleh Gereja Barat bahwa Roh Kudus keluar selain dari Sang Bapa juga keluar dari Sang Putera. Hal ini sangat membingungkan terutama dalam hal menyangkut ke-Esa-an Allah, sebab kalau dalam keadaan ke-kekalan-Nya RK juga keluar dari Sang Putera (Firman), maka ada dua sumber kekekalan, yaitu Sang Bapa dan Sang Putera.

Ini bertentangan dengan pernyataan Kitab Suci, yang mengatakan bahwa Allah adalah Esa. Tetapi bagaimana dengan ayat-ayat di bawah ini ?

Gal 4: 6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh AnakNya ke dalam hati kita
yang berseru:”ya Abba, ya Bapa!”

Flp 1:19 karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan perto-
longan Roh Yesus Kristus.

Kis 16: 7 Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak
mengizinkan mereka.

Ayat-ayat di atas berbicara tentang Roh Yesus dalam keadaanNya setelah inkarnasi dan setelah kebangkitanNya. Sebab setelah kebangkitanNya memang Roh Kudus yang keluar dan datang dari Bapa itu diutus ke dunia melalui AnakNya, Yesus Kristus, seperti kita lihat pada ayat berikut ini,

Kis 2:32 Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.
33 Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijan-
jikan itu , maka dicurahkanNya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.

Tetapi dalam keadaan kekalNya Roh Kudus hanya keluar dari Sang Bapa saja, seperti terlihat dari ayat berikut ini,

Yoh 15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar
dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.


II ALLAH TRITUNGGAL MAHAKUDUS BERDIAM DALAM DIRI KITA

Yang diam di dalam diri kita bukan hanya Roh Kudus saja, seperti yang selama ini kita percayai tetapi adalah Allah Tritunggal Mahakudus, seperti kita lihat dalam ayat-ayat berikut ini,

Yoh 14:17 …..yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia
dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan
diam di dalam kamu.

Yoh 14:23 Jawab Yesus:”Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firmanKu dan BapaKu akan
mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.

Dari kedua ayat tersebut di atas jelas bahwa yang diam di dalam diri kita adalah Allah Tritunggal Mahakudus, yaitu Bapa, Putera dan Roh Kudus.


III NAMA ALLAH

Ada kerancuan dalam memakai kata Allah dan Tuhan di dalam Kitab Suci terbitan LAI, dimana LBI tanpa membuat koreksi yang cermat memakai KS terbitan LAI tersebut dengan hanya menyisipkan Kitab Deuterokanonika untuk dipakai oleh umat Katholik Roma di Indonesia.

Pemakaian kata Tuhan dan Allah di dalam KS berbahasa Indonesia terbitan LAI/LBI, sangat longgar dan bebas. Bagi telinga kaum Islam penggunaan secara longgar ini sangat menyakitkan, dimana kita orang-orang Kristen kurang atau tidak menyadarinya.

Pemeluk Islam selalu menyebutkan : “Laa ilaha ilallah” atau “Tidak ada Ilah kecuali Allah”, atau lebih sering kita dengar dengan ungkapan : Tidak ada Tuhan selain Allah.
Allah berasal dari kata Ilah (Tuhan, junjungan, sembahan) yang didahului dengan kata-sandang (definite article) “Al” (Inggris: The), dan menjadi Al-Ilah atau Tuhan yang itu, atau dalam bahasa Inggris The God. Maka kalimat : Laa ilaha ilallah, secara harafiah dapat diartikan:”Tidak ada Ilah kecuali al-Ilah” (There is no God but the God), atau Tidak ada Ilah kecuali Ilah yang itu, yaitu “satu-satunya Ilah”.

Kata Al-Ilah sendiri dalam bentuk singkatnya berubah menjadi Allah. Bagi kalangan umat Islam nama Allah adalah The personal name of God yang sejajar dengan YHWH dalam pandangan agama Yahudi. Sedang kata Tuhan adalah sebutan atau predikat bagi Allah.

Sangat tidak menguntungkan bagi kita umat Kristen di Indonesia, sebab hampir semua KS kita diterjemahkan dari King James Version, dimana kata God dipakai secara longgar sekali, God untuk Allah, God untuk Tuhan, tetapi kata god (dengan “g” kecil) dipakai juga untuk dewa atau berhala, atau disambung dengan kata lain yang mempunyai arti berbeda, seperti godfather atau godmother.

Karena itu banyak muncul dalam KS kita istilah-istilah Allah Tuhanku dan Tuhan Allahku, yang dipakai secara tidak konsisten. Hal ini akan lebih jelas kalau kita ambil contoh konkret mana yang nama pribadi dan mana yang sebutan atau predikat : Mega presidenku atau Presiden Megaku.

Contoh : Maz 35:24 => TUHAN Allahku ; Maz 68:21 => ALLAH Tuhanku ; Yoh 20:28 => “Ya Tuhanku dan Allahku.

Penulisan-penulisan kata Tuhan Allah, TUHAN Allah atau Tuhan ALLAH,banyak didapati di dalam KS yang sama, tanpa diberi catatan yang jelas untuk apa dipakai, Tuhan, TUHAN, Allah atau ALLAH.

Contoh : Kej 3:23 => TUHAN Allah ; Kej 15: 2 => Ya Tuhan ALLAH
Maz 50: 1 => TUHAN Allah ; Kej 15: 8 => Ya Tuhan ALLAH

Sedang kita dapati di Luk 1:32 => Tuhan Allah
Kis 3 :22 => Tuhan Allah

Dalam seluruh pasal 1 Kitab Kejadian hanya ditulis satu kata saja, yaitu Allah. Baru mulai pasal 2 ada tambahan kata TUHAN, menjadi TUHAN Allah.

Kita akan dibuat lebih bingung kalau mendengar pernyataan Rasul Paulus di gereja di Korintus,

1 Kor 8: 6 => namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari padaNya berasal
segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus
Kristus, yang olehNya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.

Demikian pula yang kita dapati dalam kata god yang diterjemahkan sebagai allah (Lihat Kel 18:11; Kel 20: 3, 23 ; 32:1 ; 34:14 ; Ul 10:17, 1Kor 8:5, dst), yaitu sebagai penurunan langsung dari bahasa Inggris, God = Allah yang seharusnya diterjemahkan sebagai ilah, dimana ilah bearti sembahan atau lord. Di sini terjadi lagi salah pengertian dari sebagian besar orang Kristen, yang menganggap ilah adalah berhala dan merasa takut jangan-jangan dengan analogi yang sama bisa diartikan God = Ilah, atau dengan perkataan lain, Allah = berhala. Sehingga pemakaian kata ilah dihindari dan diganti dengan kata “allah” yang justru tidak benar, dimana sementara kalangan Muslim menganggap kekeliruan ini sebagai penghinaan.

ASAL MULA KERANCUAN.

Asal muasal kerancuan adalah dari dua sumber,

Pertama, seperti telah diterangkan di atas, yaitu kerancuan yang disebabkan oleh terjemahan KS dari bahasa-bahasa dari negara Barat, khususnya terjemahan dari King James Version (bahasa Inggris).

Kedua, kita lihat dalam bahasa Ibrani Kel 5:1 => “Yahweh, Elohe Yisra’el” , dimana bagi orang Israel “Yahweh” atau YHWH tidak boleh disebut secara sembarangan, karena itu setiap kali mereka menemukan kata YHWH atau Yahweh selalu diganti dengan “Adonay”,sehingga kalimat di atas berubah menjadi “Adonay, Elohe Yisra’el”.

Demikian pula kita dapati dalam Ul 6: 4 => “YHWH, Elohenu, YHWH Echad”, dibaca sebagai “Adonay, Elohenu, Adonay Echad”

Sekarang mari kita teliti arti dan terjemahan kata-kata dari ayat-ayat di atas dalam KS kita, terbitan LAI maupun LBI. Terlebih dulu kita lihat bagaimana kata Adonay diterjemahkan. Adonay sama artinya dengan kata Kyrios dalam bahasa Yunani atau Lord dalam bahasa Inggris, atau Gusti dalam bahasa Jawa (Kita telah bahas dalam pertemuan Cell yang lalu). Karena Adonay ini adalah sebagai pengganti YHWH, maka oleh LAI/LBI diterjemahkan sebagai TUHAN (huruf besar semua)

Sedang kata Eloha (Eloah), Elohim (Ibrani) dan Ilah (Arab) mempunyai akar Semitik yang sama dan oleh LAI/LBI diterjemahkan sebagai Allah, sehingga terjemahan ayat-ayat di atas adalah,

Kel 5:1 => Adonay, Elohe Yisra’el , menjadi TUHAN, Allah Israel. Bisa dimengerti mengapa terjemahan Adonay dituliskan sebagai TUHAN, sebab kata tersebut menunjuk pada YHWH.

Ul 6: 4 => Adonay, Elohenu, Adonay Echad , menjadi TUHAN, Allah kita, TUHAN itu esa.

Sesuai dengan pembahasan kita di atas kalau secara konsekwen kita mengatakan bahwa YHWH, secara teologis adalah sejajar dengan Allah, maka Adonay seharusnya diterjemahkan sebagai Allah. Karena YHWH dan Allah adalah “personal name”, sedang Tuhan (juga TUHAN) adalah sebutan.

Demikian pula, kita tidak bisa menterjemahkan Eloah, Elohim dan Ilah sebagai Allah, sebab ketiga kata tersebut adalah “kata benda pengganti nama” yang umum. Kata-kata itu akan berubah maknanya kalau ditambah dengan “kata sandang tertentu” atau definite article di depannya, yaitu,

Ha-Eloah = Eloah yang itu ; Ha-Elohim = Elohim yang itu ; Al-Ilah = Allah

Jadi terjemahan yang benar untuk kedua ayat tersebut di atas adalah,

Kel 5:1 => Adonay, Elohe Yisra’el , menjadi : Allah, Ilah Israel, atau Allah, Tuhan Israel.

Ul 6:4 => Adonay, Elohenu, Adonay Echad, menjadi : Allah , Ilah kita, Allah itu esa atau
Allah , Tuhan kita, Allah itu esa.

Kata Ilah juga diterjemahkan sebagai Tuhan, sebab seperti telah diterangkan di atas Ilah bearti sembahan atau dalam bahasa Inggris Lord.

Permasalahan menjadi lebih rumit ketika kaum Islam juga menyatakan “Laa ilaha ilallah” sebagai: “Tidak ada Tuhan selain Allah”. Namun menurut iman Kristen “hanya ada satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus” (1 Kor 8:6 ).

Gelar Tuhan untuk Yesus, setelah Dia bangkit dari kematian adalah pemberian dari Allah sendiri, jadi justru bukan untuk menyamai atau mempersekutukan Allah, seperti tuduhan kaum Muslim dalam “Tidak ada Tuhan selain Allah”. Mari kita periksa ayat-ayat KS dibawah ini,

Mat 28:18 => KepadaKu telah diberikan (bearti ada yang “memberikan”, yaitu Allah sendiri) segala
kuasa (kepenguasaan mutlak: Jabatan Tuhan) di sorga dan di bumi.

Dengan demikian, karena Allah yang memberikan segala kuasa di sorga dan di bumi kepada Yesus yang telah bangkit ini, maka Allah pulalah yang mengangkat Yesus menjadi Penguasa Mutlak atau Tuhan atas sorga dan bumi ini.

Kis 2:36 => Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus
yang telah kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.

Jadi jelas dalam iman Kristen sebutan Tuhan untuk Yesus artinya tidak sama dengan Bapa bagi Allah, karena justru Bapa atau Allah ini yang mengangkat dan memberikan sebutan Tuhan kepada Yesus.


.
BAGAIMANA NAMA ALLAH DISEBUT SEBELUM MUSA .


Sebutan YHWH (Allah) baru dikenal pada zaman nabi Musa, jadi kalau begitu disebut apakah YHWH pada jaman sebelumnya? Ternyata pada zaman Abraham, Ishak dan Yakub, Allah dikenal dengan nama E l , El Elyon, El Yang Mahatinggi (Kej 14:19) ; El Shadai, El Yang Mahakuasa (Kej 17: 1) ; El Olam, El Yang Mahakekal (Kej 21:33) ; El Roi, El Yang melihat aku (Kej 16:13)

Hal ini terbukti dengan adanya ayat di bawah ini,

Kel 6: 2 => Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai El Yang
Mahakuasa, tetapi dengan namaKu Allah Aku belum menyatakan diri.

Jadi kelihatannya ada suatu perkembangan dalam pengenalan nama Allah dari zaman Abraham, Ishak dan Yakub, sampai kepada Musa.


BAGAIMANA SEBUTAN YAHWEH TERJADI ?

Pada waktu Musa bertanya kepada Allah, siapakah namaNya, dari Kitab Keluaran kita dapati jawaban Allah sebagai berikut,

Kel 3:14 => “Ehyeh asyer Ehyeh (AKU ADA YANG AKU ADA)

Bila Allah yang mengucapkan namaNya sendiri: EHYEH (AKU ADA), tetapi bila umat yang menirukan firman Pernyataan Ilahi itu: YAHWEH (DIA ADA).

Dari sinilah asalnya nama YAHWEH atau YHWH itu.


APAKAH YESUS DAPAT DISEBUT ALLAH ?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, baiklah kita selidiki apa yang dikatakan Alkitab berikut ini,

Yoh 1:1 => Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.

Seperti manusia dikenal dari kata-katanya demikian juga Allah dikenal melalui FirmanNya, jadi Firman identik dengan Allah, yaitu dalam hal kodratNya, seperti dinyatakan dalam ayat di bawah ini,

Yoh 10:30 => …”Aku (Firman Allah yang menjelma) dan Bapa (Allah) adalah satu”

Mari kita lihat ayat lain dari KS, di bawah ini,

Yoh 1:14 => Firman itu telah menjadi manusia (Yesus Kristus), dan diam diantara kita, dan kita telah
melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tung-
gal Bapa (Firman), penuh kasih karunia dan kebenaran.

Jadi kesimpulannya adalah benar bahwa Yesus itu memiliki Nama-Nya Allah, yaitu KodratNya Allah, karena Ia adalah Firman Allah dimana Firman itu adalah Allah.

Jadi apa yang dinyatakan dalam ayat-ayat di bawah ini adalah benar,

Yoh 17: 11 => “…. Ya Bapa yang Kudus, peliharalah mereka dalam Nama-Mu, yaitu Nama-Mu
yang telah Engkau berikan kepada-Ku……”
12 => “..Aku memelihara mereka dalam Nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku..”

Sebetulnya hal ini tidak ada masalah sepanjang kita tidak mengatakan bahwa Allah itu Yesus, atau Yesus itu adalah Allah. Tetapi, sebagai konsekwensi logis, yang benar adalah Yesus memiliki atau menyandang nama Allah.

Sebagai contoh yang mudah dapat kita temui dalam kasus nama manusia, di bawah ini,

George (Herbert Walker) Bush (Senior), bekas presiden AS, dan anaknya George (Walker) Bush (Junior), presiden AS yang sekarang, terlihat mempunyai nama yang sama. Tentunya Bush (Junior) mendapat nama ini dari Bush (Senior). Apakah Bush (Senior) sama dengan Bush (Junior), tentunya tidak. Siapa yang awalnya memakai nama George Bush ? Jelas Bush (Senior), dan Bush (Junior) menyandang nama ini karena diberi oleh Bush (Senior), bukan sebaliknya.

Secara analog dapat dikatakan, Yesus dapat disebut Allah, tetapi jelas Allah bukan Yesus.

1 comment:

  1. Shalom saudara-saudari Kristen. Jika kita berbicara tentang keimanan Kristen, akan lebih baik jika kita menelusuri akar Ibrani dari keimanan kita. Sudah pernahkah saudara/I mendengar lantunan Shema Yisrael? Ini adalah kalimat pengakuan iman orang Yahudi yang biasa diucapkan pada setiap ibadah mereka baik itu di rumah ibadat atau sinagoga maupun di rumah. Yesus juga menggunakan Shema untuk menjawab pertanyaan dari seorang ahli Taurat mengenai hukum yang utama. Kita dapat baca di Ulangan 6 ayat 4 dan Injil Markus 12 ayat 29. Dengan mengucapkan Shema, orang Yahudi mengakui bahwa YHWH ( Adonai ) Elohim itu esa dan berdaulat dalam kehidupan mereka. Berikut teks Shema Yisrael tersebut dalam huruf Ibrani ( dibaca dari kanan ke kiri seperti huruf Arab ) beserta cara mengucapkannya ( tanpa bermaksud untuk mengabaikan atau menyangkal adanya Bapa, Roh Kudus dan Firman Elohim yaitu Yeshua haMashiakh/ ישוע המשיח, yang lebih dikenal oleh umat Kristiani sebagai Yesus Kristus ) berikut ini

    Teks Ibrani Ulangan 6 ayat 4 : ” שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד ”

    Cara mengucapkannya : ” Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad ”

    Lalu berdasarkan halakha/ tradisi, diucapkan juga berkat: ” ברוך שם כבוד מלכותו לעולם ועד ” ( barukh Shem kevod malkuto le’olam va’ed ) yang artinya diberkatilah nama yang mulia kerajaanNya untuk selama-lamanya. Ini juga termasuk kesaksian.
    🕎✡️👁️📜🕍🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️☁️☀️⚡🌧️🌈🌒🌌🔥💧🌊🌬️🏞️🗺️🏡⛵⚓👨‍👩‍👧‍👦❤️🛐🤲🏻🖖🏻🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐟🐍₪🇮🇱⛪

    ReplyDelete